Tokoh dan
Penokohan
1.
Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi
sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam
karya sastra. Tanpa tokoh alur tidak akan pernah sampai pada bagian akhir
cerita.
Sama halnya dengan unsur plot dan pemplotan, tokoh dan penokohan
merupakan unsur penting dalam karya naratif. Plot biasanya dipandang orang
sebagai tulang punggung cerita, namun kita kita dapat juga mempersoalkan: siapa
tokoh yang diceritakan, siapa yang melakukan sesuatu dan dikenai sesuatu,
yang dalam cerita sering disebut peristiwa dalam plot, siapa pembuat konflik adalah bagian
dari tokoh dan penokohan. Pembicaraan mengenai tokoh dengan segala perwatakan
dengan berbagai citra dirinya, dalam banyak hal lebih menarik pehatian
orang daripada berurusan dengan pemplotannya. Namun, hal itu tidak dapat
diabaikan begitu saja karena kejelasan
mengenai tokoh dan penokohan dalam banyak hal tergantung pada
pemplotannya.
Jenis-jenis Tokoh
Tokoh ialah
pelaku dalam karya sastra. Dalam
karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama.
Tokoh utama ialah
tokoh yang sangat penting dalam
mengambil peranan dalam karya
sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat
(round character).
1. Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi
keterlibatannya dalam menggerakan alur, yaitu:
·
Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakan alur.
Potensial → mempunyai potensi, dimana arti potensi adalah sesuatu yang
dipandang dapat menghasilkan/ menguntungkan. Tokoh sentral merupakan pusat
cerita, penyebab munculnya konflik.
·
Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya
terhadap prkembangan alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur
itu.
·
Tokoh latar merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap pengembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai pelengkap latar,
berfungsi menghidupkan latar.
Contoh
“bangga banget dah kalau Rini yang jadi pacar gua. Secara yaa gua
cowok normal. Siapa yang kaga pengen jadi pacarnya mempunyai fisik lebih dari
wow. Mulai dari wajah. Bulat beralaskan bedak dan blush on berwarna merah
jingga yang selalu tampak natural dipipi kanannya. Alisnya yang sedikit tebal
yang meruncing diujungnya. Bibirnya kecil mungil. Rambutnya sebahu lurus hitam
dan berkilau layaknya bintang iklan shampo ternama. Belum lagi matanya. Bola
matanya coklat. Bundar. Dengan bulu mata yang lentik. Unik”. Tak sadar
kedatangan Dodi teman sebangkuku membuyarkan lamunanku. Eh namun tak lama Rini,
si cantik dari kayangan muncul tiba tiba. Tak enaknya ada Firman, anak basket yang terkenal playboy
itu seolah jadi bodyguardnya. Yaiyalah lah wong pacarnya. Namun saat aku
ketauan melihat Rini, ia nampak marah. Tapi angin segarnya, mata Rini melihatku
dengan hiasan senyum tipis di bibirnya. Tampak indah. Ahh matilah aku!
Disini terdapat
:
Tokoh sentral : Aku sebagai penulis, Rini
Tokoh bawahan : Firman
Tokoh latar : Dodi
2.
Dilihat dari
sifat tokoh, ada dua jenis tokoh, yaitu:
i)
Tokoh
protagonis merupakan tokoh yang memperjuangkan kebenaran dan kejujuran, serta
memiliki watak yang baik.
ii)
Tokoh antagonis
merupakan tokoh yang melawan kebenaran dan kejujuran, serta memilki watak yang
jelek. (Ingat protagonis tidak selalu berwatak jahat)
3.
Tokoh juga
terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
1)
Tokoh utama
ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra.
2)
Tokoh datar
ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk
saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat.
3)
Tokoh bulat
adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan
kelemahannya. Jadi, ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.
Contoh :
“Oh tidaaaakkk. Ini aneh.
Perasaan aneh. Kenapa aku selalu mikirin bocah tengil yang selalu berbaju lusuh
itu?? Andre. Yah namanya andre. Bocah
tinggi, kurus karena keseringan nge-drugs dan kecanduan rokok itu, rambut yang
acak kadut, bocahyang selalu datang pada saat gerbang sudah ditutup. Pinter
karate juga. Tapi baunya wangi. Yah bener setiap Andre berjalan melewatiku aku
mencium bau khas Andre. Baunya yang khas yang serasa menusuk hidungku. Bau yang
selalu ingin aku hirup selalu di tengah seragamnya yang tampak lusuh. Ahh tapi
kalau mau ndapatin andre, aku harus bersaingan sama nenek lampir. Ifah. Iya
gadis barwajah aneh itu memang jahat. Buktinya aja seminggu yang lalu gurunya
aja, Bu Sari dibentaknya karena Bu Sari menegur Ifah memainkan hapenya saat jam
pelajaran berlangsung. Idiihh merinding.. “
Analisis
Tokoh protagonis: tidak ada
Tokoh antagonis: Ifah
Tokoh utama: Andre
Tokoh datar: Ifah
Tokoh bulat: Andre
Perbedaan antara Tokoh utama dan
tokoh tambahan dala cerita fiksi:
Tokoh
utama
|
Tokoh Tambahan
|
1)
tokoh tersebut sering muncul
|
1)
tokoh yang mendukung tokoh utama
|
2)
tokoh yang sering diberi komentar.
|
2) tokoh yang
hanya diberi komentar
|
PENOKOHAN
Albertime Minderop dalam mengartikan
penokohan sebagai karakterisasi yang berarti metode melukiskan watak para tokoh
yang terdapat dalam suatu karya fiksi. Adalah
watak karakter tokoh cerita yang dipaparkan oleh pengarang.
Penokohan biasanya ditampilkan pengarang, melalui:
1.
Pengarang
langsung menyebutkan tokoh
Contoh
Gadis
itu memang durhaka. Kerap kali aku mendengar ibunya dibentak bentak.
Diperlakukan tak layak seperti ibu. Suatu sore aku melihat Ririn, gadis itu
tidak mengakui ibunya yang bertaruh jiwa demi kelangsungan Ririn kepada Arif,
pacarnya. Sungguh tega. Naudzubillah..
2.
Penggambaran
fisik tokoh
Contoh:
Saat berjalan didepanku, tercium bau wangi.
Terlihat sangat jelas otot lengannya yang begitu jelas. Matanya yang tersorot
padaku. Tajam. Rambutnya diwax keatas, mirip artis muda Justin Bieber. Alisnya
tebal panjang. Kulitnya bersih tanpa ada jerawat. Pantas saja, Lili, kapten
Chersleaders sekolah menjerit histeris saat Angga berjalan menyapanya. Ohh
Angga semenit saja berlalu, ahh dasar masa lalu.
3.
Apa yang
dibuatnya
Contoh
Ronald, ketua OSIS sekolah. Masya Allah
gantengnya. Meskipun saat dipelajaran dia tidak begitu greget, tapi pada saat
berpidato, suaranya yang ngebass, pandangan jauh lurus kedepan. Yaa ampuuunn..
Apalagi pada saat memimpin, bijaknya dalam mengahadapi masalah, cepatnya ia
tanggap menghadapi masalah, bikin aku ngeri saat berbicara kepadanya.
4.
Ucapan ucapan
tokoh
Contoh
“Anakku sayang, kalau udah gede nanti jadi apa
yang kamu cita citakan ya. Jadi kebanggaan ibu nak. Jangan nyusahkan ibu mirip
kakakmu. Kamu harus jadi laki laki yang mampu menghargai wanita kelak nak. Jadi
pria yang gagah, namun tetap jadilah pengemis cinta dihadapan dewimu nanti.
Busungkan dadamu untuk menakut nakuti musuhmu nanti”. Ku lihat istriku
berbicara kepada anaknya yang tertidur pulas. Dan sesekali menyeka air matanya
5.
Apa yang
dikenakannya
Contoh
Anggra. Yah Anggra. Setiap
hari ia dimarahi ibunya. Bagaimana tidak ia adalah anak band beraliran
hardcore. Gayanya yang kurang lebih seperti preman. Wajahnya yang penuh tindik.
Rambutnya tegak berdiri keatas dengan wax berbau aneh. Bajunya yang selalu
hitam menampakkan ketiaknya. Celananya yang comprang dibagian dengkulnya memang
sengaja dirobek panjang. Kalung rantai besar selal tampak dilehernya. Gelang
cincin berwarna hitam. Baunya khas bau rokok. Ugh tidak mau dekat dekat.
Menceterikan Ulang Cerpen : “Surat
Untuk Wai Tsz”
Cerpen
ini menceritakan tentang persahabatan empat orang mahasiswi yaitu ; Nadhira,
Wai Tsz, Finn, dan Maria. Mereka berasal dari negara yang berbeda-beda. 14
tahun yang lalu mereka berjanji tidak akan menikah sebelum mencapai
cita-citanya masing-masing. Finn yang berasal dari Denmark bercita-cita
persamaan hak laki-laki dan perempuan, Maria yang berasal dari Filipina
menginginkan perubahan baru di
Negaranya, begitu juga Nadhira yang berasal dari Indonesia dan Wai Tsz yang
berasal dari Cina menginginkan hal yang sama. Mereka mengirim surat untuk tetap
bisa saling berhubungan satu sama lain. Namun Wai Tsz sejak peristiwa
Tiannanmen tidak pernah mengirim surat,
kecuali pada surat terahirnya ia mengatakan pada Nadhira untuk menolongnya
dengan sebuah tulisan karena Nadhira adalah seorang wartawan. Namun, Nadhira
sebagai warawan sangat malu karena ia merasa menjadi orang paling sok tau
tentang sebuah berita yang sebenarnya tidak ia ketahui. Nadhira merasa ratuasan
wartawan yang meliput pemberitaan di Cina hanyalah sebuah kompetisi untuk
meraih piala Pulitzer.
Analisis cerpen “Surat untuk
Wai Tsz”
Ada tiga jenis tokoh bila dilihat
dari sisi keterlibatannya dalam menggerakan alur, yaitu:
1. Tokoh Sentral
Penulis.
Wai Tsz
2. Tokoh bawahan
Maria, Finn,
3. Tokoh Latar
Tidak ada.
Dilihat dari sifat tokoh, ada dua jenis tokoh, yaitu:
1. Tokoh protagonis
Finn:
Bukti: Paragraf ke-3
Maya
Bukti: Paragraf ke-4
2. Tokoh Antagonis
Penulis
Bukti: Paragraf ke-10
Tokoh juga terdiri atas
beberapa jenis, yaitu:
1. Tokoh Utama:
Wai Tsz
2. Tokoh datar:
Finn, Maya
3. Tokoh Bulat
Penulis
PENOKOHAN
1. Pengarang langsung menyebutkan tokoh
“... keadaan ini,
ternyata membuat kami melupakan banyak hal dalam kemanusiaan. Misalnya, jika
kami sedang membicarakan tentang sebuah peperangan di negara lain pada saat
rapat perencanaan, kami duduk bagai sebuah kelompok komentator bola yang sok
jago, yang melecehkan salah satu pemain yang begitu ‘goblok’ sembari menggigit
ayam goreng dan tertawa cekakaan,...” (Paragraf ke-10)
2. Penggambaran fisik tokoh
“...Finn, teman sekamar
kita, Putri Salju berambut panjang pirang dan bermata biru itu, meletaakkan
misi hidupnya di sekitar bintang Andromeda...” (Paragraf ke-3)
3. Apa yang dibuatnya
Tidak ada.
4. Ucapan ucapan tokoh
“...yang kuinginkan
adalah persamaan hak lelaki dan perempuan. Kukira itu sebuah cita cita yang
berlaku bagi semua”. (Paragraf ke-3)
5. Apa yang dikenakannya
Tidak ada.
Anonim | 25 Januari 2022 pukul 00.25
Coin Casino Review 2021 | Bonus Codes & Free Spins
This is the first comprehensive review of the coin casino with no signup or deposit needed. Take a look at the best Bitcoin casino bonuses, 🎲 Games: 메리트 카지노 쿠폰 1000+💰 Min Withdrawal: $/£/€ 10🎲 Games: 100+📱 Mobile: 메리트카지노 Android,iPhone,iPad,Other Mobile Rating: 4 · Review 인카지노 by CasinoWow